Medan, Aktual.co — Peredaran Narkotika dan Obat-obat Terlarang (Narkoba) di berbagai wilayah di Indonesia masih tergolong tinggi. Dibuktikan, dari banyaknya penangkapan yang dilakukan baik pihak kepolisian maupun lembaga terkait, seperti Badan Narkotika Nasional (BNN).
Khususnya di Sumatera Utara, Kota Medan saat ini disebutkan tidak lagi menjadi kota transit barang haram itu, tapi telah menjadi lokasi yang dijadikan target operasi para pengedar narkoba.
Dalam bisnis haram itu, diakui, aparat penegak hukum jugak menjadi pihak yang paling diincar para pengedar. Aparat tak jarang dijadikan beking atau tempat berlindung untuk  memuluskan bisnis kotor itu. Atau, juga dijadikan target sebagai pemakai.
“Pengedar narkoba saat ini mendekati kepolisian untuk memuluskan bisnis haram tersebut,” ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo usai pemusnahan barang bukti Narkoba senilai Rp2,9 Milyar hasil tangkapan Polresta Medan, di Lapangan Cadika Pramuka Medan, Kamis (12/2).
Untuk mengantisipasi itu, kata Eko, pihaknya akan segera menggelar penanda tanganan fakta integritas. Ini dilakukan, agar anggota dalam jajarannya tidak terlibat dalam memuluskan serta memakai narkoba.
“Kalau terbukti bersalah maka polisi yang terlibat akan segera di proses dan dipecat dari pihak kepolisian,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh: