Sulteng, Aktual.com – Polisi menyebut kelompok Santoso mendapat pasokan senjata dari Filipina selama bersembunyi di hutan di Poso, Sulawesi Tengah.
Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi membeberkan, informasi itu didapat dari pengakuan anggota Kelompok Santoso berinisial W alias F alias U alias Iron. W sendiri dibekuk Mei tahun 2015 lalu di Kompleks Pasar 45 Jl Dorulong Lasut, Taman Kesatuan Bangsa, Manado, Sulut.
“Berdasarkan keterangan tersangka Iron ini, sejumlah senjata api yang dipasok ke Santoso dari Filipina itu senilai Rp 130 juta,” kata dia, Minggu (3/4).
Senjata dan logistik itu sudah diamankan Densus 88 saat kontak senjata di Kilo, Kacamatan Poso Pesisir Utara, Poso tahun lalu.
Senjata api dan sejumlah logistik tersebut yakni: sepucuk M16 baby berikut 4 magasen, 200 butir peluru senjata M16, sepucuk senjata Barret 50 Sniper SN No 241586, 20 butir peluru M50, satu buah granat nanas, 1 buah roket mini Bukttap dengan kode Ava 0069-89, 16 butir amunisi yang ukurannya lebih kecil dari amunisi FN 45.
Artikel ini ditulis oleh: