Jakarta, Aktual.com – Kondisi ekonomi diduga kuat menjadi motif sindikat Saracen menyebarkan kebencian berkonten suku agama ras dan antargolongan (SARA) di media sosial. Sebab, polisi menemukan beberapa proposal dari tangan para pelaku.

Jumlah harga pembuatan ujaran kebencian yang tercantum dalam proposal itu sangat fantastis.

Analis Kebijakan Madya Bidang Penerangan Masyarakat Polri, Kombes Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan Saracen bekerja berdasarkan pasar, yakni adanya permintaan dan penawaran.

“Itu terbukti dari laptop yang kita sita ada beberapa proposal dengan jumlah nominal pembuatan ujaran kebencian puluhan juta,” kata Pudjo di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8).

Ia membeberkan, pihak pemesan jasa penyebar ujaran kebencian kepada Saracen biasanya melalui perantara. “Nominalnya pun fantastis mulai dari Rp20 juta sampai Rp72 juta. Itu per konten,” papar dia.

Adapun perantara yang terlibat dalam bisnia ujaran kebencian itu pun tidak hanya satu pihak. “Perantaranya itu enggak langsung, jadi dari E, kemudian dioper lagi ke D dioper lagi ke C dan seterusnya sampai pembuat ujaran kebencian,” ujar Pudjo.

 

Laporan Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh: