Sukabumi, aktual.com – Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat menangkap seorang pria lanjut usia karena mengaku dirinya sebagai Tuhan yang aksinya terekam dalam video dan sempat menjadi viral.

“Namanya tidak jelas, namun mengaku sebagai Abud dan usianya lebih dari seribu tahun,” kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro di Sukabumi, Kamis (17/1).

Dia mengatakan diduga pria tersebut mengalami gangguan jiwa dan langsung dibawa ke dokter kejiwaan RSUD R Syamsudin SH untuk diperiksa.

Penangkapan tersebut berawal dari ulahnya direkam oleh pelajar yang kemudian menjadi viral di media sosial.

Aksi itu dilakukan pria tersebut di Masjid Agung Kota Sukabumi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Cikole.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan apalagi aksinya tersebut menyinggung salah satu umat beragama, maka langsung dikembangkan dan berhasil ditangkap pada Rabu (16/1) tanpa perlawanan.

Saat diperiksa penyidik, nama orang tua itupun selalu berubah-ubah. Demikian halnya usia dan alamatnya pun tidak diketahui. Ada yang menyebutkan dari Palabuhan Ratu namun pindah ke Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Bahkan, saat hendak dimasukkan ke mobil ambulance Polres Sukabumi Kota, Abud sempat memberontak karena takut disuntik. Ia sempat berteriak jika tetap akan dibawa ke rumah sakit maka matahari akan runtuh. Untuk memasukan pria ini ke dalam mobil membutuhkan lima anggota polisi, bahkan Kapolres Sukabumi Kota pun ikut kewalahan menenangkan pria yang mengaku dirinya sebagai Tuhan itu.

“Setelah video pria tersebut viral, kami langsung bergerak meminta keterangan saksi yang mengetahui kejadian saat peristiwa tersebut terjadi dan pukul 23.00 pria itu ditangkap di Jalan Harun Kabir dan langsung diperiksa,” tambahnya.

Susatyo mengatakan karena tidak sehat secara rohani sehingga pihaknya pun berkoordinasi dengan dokter dan ahli kejiwaan untuk dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH.

Pihaknya akan menunggu hasil pemeriksaan tersebut dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Sosial serta rumah sakit untuk mengungkap Mr X ini.

“Kami masih menelursuri pihak keluarganya, tapi kesulitan karena pertanyaan yang kami berikan selalu tidak nyambung,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin