Jakarta, Aktual.co — Selama dua hari terakhir ini terdapat empat acara pemutaran film Senyap di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berhenti di tengah jalan, karena diancam dan digeruduk massa organisasi massa tertentu.
Sebelumnya pemutaran film dokumenter karya Joshua Oppenheimer itu sudah berjalan lancar di berbagai kampus di Yogyakarta. Di antaranya kampus Sekolah Tinggi Pemerintahan Masyarakat Desa (STPMD) APMD, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta.
Pemutaran Senyap di Yogyakarta, yang pertama kali batal akibat ancaman penyerangan, merupakan acara Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta pada Selasa (16/12) malam. Acara itu batal karena pihak Kepolisian Resor Kota Yogyakarta memperingatkan ada ancaman penyerangan dari massa ormas tertentu. Polisi menyatakan tidak bisa menjamin keamanan dengan alasan kurang personel.
Ketika dikonfirmasi Polresta Yogyakarta menyebut, tak ada yang melarang pemutaran Film Senyap yang berlangsung di kantor AJI itu. Yang ada, polisi menyarankan pemindahan pemutaran film atas alasan keamanan.
Kapolresta Yogyakarta AKBP Slamet, Kamis (18/12) hanya berupaya meredam potensi konflik. Apalagi ada ancaman dari sejumlah kelompok ormas. “Jadi kamu tidak melarang, mereka yang membatalkan,” kata Slamet.
Film Senyap yang disutradarai oleh Joshua Oppenheimer merupakan film yang berlatarbelakang pembantaian massal di Sumatera Utara di tahun 1965.
Slamet mengklaim, polisi malah menawarkan ke tempat yang lebih kondusif. Namun ditolak. “Kami sudah mediasi dengan AJI, dan akhirnya mereka memutuskan menunda.”
Slamet menyampaikan, polisi tidak bisa melarang pemutaran sebuah film. “Kami hanya menjaga keamanan, tidak ada melarang film,” tutup dua.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu

















