Dari prostitusi online yang dijalani itu dalam perhari bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp150 ribu – Rp200 ribu.
Hal itu dilakukannya karena untuk menutupi kebutuhan hidup. “Suami saya cuma pekerja bangunan, kadang kerja kadang tidak. Sementara anak saya 2 orang. Satu berada di Pontianak dan satu di Singkawang,” ungkapnya.
Cara memasarkan cewek-cewek tersebut, katanya, menggunakan aplikasi Line, WeChat dan WhatsApp.
“Cuma untuk WhatApp ini sistemnya kalau saya sudah pernah ketemu dengan pelanggan, baru saling tukar nomor ponsel,” katanya. (ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka