Jakarta, Aktual.co — Polri masih menyelidiki provokator bentrokan antara dusun I dan Dusun II kampung Tanjung Harapan, Kecamatan Anak Toha, Lampung Tengah, yang berakhir dengan pembakaran puluhan rumah.
Penyelidikan ini akan mendalami provokator termasuk motif dan dugaan adanya pihak luar yang sengaja memperkeruh situasi.
“Siapa pun baik dari Dusun 1 atau 2 yang terlibat siap untuk diproses hukum,” kata Kabid Sulastyaningsih saat dikonfirmasi, Sabtu, (29/11).
Polda Lampung memastikan situasi telah kondusif paska bentrokan antara kedua dusun tersebut. Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulastyaningsih menyebutkan, kesepakatan damai antara kedua dusun yang bertikai telah dilakukan dengan melibatkan Kapolda Lampung, Danrem, Bupati dan tokoh masyarakat setempat.
Kesepakatan damai ini dicapai melalui sebuah mediasi yang digelar di SDN I Negara Aji Tua Kecamatan Anak Tua. Mediasi antara dua dusun itu dihadiri Kapolda Lampung, Danrem, Bupati Wakil Bupati, Asisten 1 Tk I dan Tk II.
Setidaknya 1.234 personel gabungan Polri dan TNI disiagakan di kedua dusun tersebut Untuk mengantisipasi terulangnya bentrok susulan. “Kedua dusun masih dijaga personel gabungan,” ujarnya.
Dia menambahkan, ketika mediasi dilakukan, Wakil Bupati Lampung Tengah, Mustafa menyampaikan kesiapan Pemda membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat insiden tersebut.
“Kita sudah sepakat nanti bagaimana rumah kita siap dibangun, bangaimana kita bisa beraktifitas lagi bersama-sama. Segala sesuatu kerusakan ditanggung Pemda Lampung Tengah,” jelas Sulastyaningsih mengulang ucapan Mustafa.
Sulastyaningsih menegaskan, bahwa pihaknya menjamin pengusutan dan proses hukum terhadap para pelaku. Mengenai informasi atas hilangnya dua remaja, Polri masih melakukan penelusuran kebenarannya dengan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Dihimbau kepada warga, situasi sudah terkendali dan percayakan pada TNI-Polri, jangan percaya isu yang tidak benar, kami sedang mencari penyebar isu. Diharapkan tidak terprovokasi,” demikian Sulastyaningsih.

Artikel ini ditulis oleh: