Jakarta, Aktual.co — Kasat Reskrim Polres Parepare, AKP Nugraha Pamungkas, mengaku masih mengembangkan temuan 15 ribu detonator (pemicu ledak) yang ditemukan di Pelabuhan Nusantara, Parepare, Sulawesi Selatan, beberapa hari lalu.

“Kasus ini masih kita kembangkan,” kata AKP Nugraha Pamungkas, di Parepare, Senin (8/12).

Selain itu, kata AKP Nugraha Pamungkas, pihaknya juga akan bekerjasama dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk mengidentifikasi temuan tersebut.

“Kita juga meminta keterangan ahli dari Puslabfor,” ujarnya.

Dijelaskan Kasat Reskrim, barang berbahaya bermerk C Det Alfa, buatan India itu, dibawa dari Nunukan, Kalimantan Utara ke Parepare, Sulsel, menggunaka Kapal Motor Thalia.

Selain itu, kata AKP Nugraha Pamungkas, pihaknya telah menahan tiga orang, sekaligus sudah dijadikan tersangka dalam kasus ini, yakni Syafruddin, Baharuddin, dan Sahariah. Ketiganya adalah warga Jalan Andi Makkasau Timur, Kelurahan Ujung Baru, Kecamatan Soreang, Parepare.

“Syafruddin dan Baharuddin merupakan buruh pelabuhan setempat. Sementara Saharia, seorang penjual pakaian bekas (cakar),” paparnya.

Tertangkapnya sindikat penyalur bahan peledak tersebut, dari laporan anggota intelkam Polsek Pelabuhan Parepare yang mencurigai aktifitas Syafaruddin saat kapal KM Thalia bersandar di Pelabuhan Parepare.

Artikel ini ditulis oleh: