Polisi Turki sebelumnya meningkatkan operasi terhadap tersangka anggota kelompok ISIS pada akhir tahun lalu menjelang peringatan satu tahun serangan senjata di malam Tahun Baru di sebuah klub malam di Istanbul dimana 39 orang tewas.

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas penembakan tersebut, yang merupakan satu dari serangkaian serangan yang diyakini telah dilakukan oleh para pelaku di Turki dalam beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya seorang jaksa penuntut Turki mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 120 personil militer. Penangkapan itu merupakan bagian dari perburuan besar-besaran dari pemerintah terhadap orang-orang yang duduga terlibat dalam kudeta gagal tahun 2016 lalu.

Pihak kepolisian kini sudah mulai melakukan razia serentak di 43 provinsi untuk menangkap para tentara itu. Sebanyak 53 di antara mereka diduga menggunakan aplikasi pengirim pesan ByLock yang sudah dilarang oleh pemerintah Turki, demikian keterangan Anadolu.

Turki melarang penggunaan ByLock sejak upaya kudeta dua tahun lalu setelah para pengikut ulama Muslim, Fethullah Gullen, menggunakan aplikasi tersebut untuk berkomunikasi pada malam terjadinya kudeta.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara