Jakarta, Aktual.com – Media Turki dan anggota senior parlemen Eropa mengungkapkan bahwa Kepolisian telah menahan pegiat dan pengusaha terkemuka Osman Kavala di Bandar Udara Ataturk Istanbul.
Kavala, seorang pemimpin pusat kebudayaan Anadolu Kultur yang mengkampanyekan hak dan keragaman budaya termasuk permasalahan Kurdi, diamankan menuju departemen kepolisian anti-terorisme, kata laman berita T24 mengutip pengacaranya dilansir Aktual, Jumat (20/10).
Polisi Istanbul menolak permintaan untuk memberikan tanggapan dan tidak ada pernyataan langsung dari pemerintah.
“Kabar yang sangat buruk, Osman Kavala telah ditahan di Istanbul,” kata Pelapor Parlemen Eropa di Turki, Kati Piri, dalam akun Twitternya.
Laman T24 mengatakan bahwa yang bersangkutan ditahan pada Rabu malam, ketika dia kembali dari sebuah pertemuan di kota Gaziantep menyusul sebuah perintah penahanan selama tujuh hari yang dikeluarkan untuknya.
Polisi mennyita sejumlah perangkat komputer dari kantor Anadolu Kultur, tambahnya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan bahwa penangkapan Kavala adalah contoh dari “keadaan yang sangat mengkhawatirkan” yaitu penahanan pemimpin masyarakat sipil, pembela hak asasi manusia, wartawan, akademisi dan pegiat di Turki.
“Kami menyatakan keprihatinan kepada pemerintah Turki tentang keadaan ini…dan tetap menjadi perhatian utama kami,” katanya kepada wartawan di Washington.
Kementerian luar negeri Prancis mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya prihatin atas penangkapan Kavala, memandangnya sebagai “salah satu tokoh yang paling penting dan dihormati di lingkungan budaya Turki dan oleh masyarakat sipil”.
“Prancis seperti negara-negara Eropa lainnya, secara rutin bekerja sama dengan Kavala, yang merupakan rekan diskusi bagi kedutaan kami. (Ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka