Jakarta, Aktual.com – Bareskrlm Polri diam-diam tengah mendalami pihak-pihak yang dicurigai sebagai aktor politik di balik aksi besar-besaran terkait kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 4 November.
“Penyelidikan masih awal, masih dilaksanakan,” kata Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (8/11).
Menurut dia, untuk mencari aktor politik itu, Bareskrim memulai dengan menelusuri aliran dana operasional pada demonstrasi tersebut. Sejauh ini, polisi masih mengumpulkan bahan keterangan dan informasi di lapangan.
Ari Dono menjelaskan, ke depan Bareskrim bakal menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk memeriksa aliran dana demo tersebut. “Saat ini belum. Tapi akan (kerja sama dengan PPATK).”
Dalam mencari aktor politik penyidik juga memeriksa sejumlah tersangka provokator yang ditahan di Polda Metro Jaya. Dia berharap, dari proses konfirmasi kasus per kasus bisa membuka siapa aktor politik yang terlibat di dalamnya.
“Berangkat dari satu peristiwa kemudian ini nanti rangkaiannya itu ada yang pengrusakan, ada penganiayaan juga, kenapa dia melakukan kegiatan-kegiatan itu.”
Karena itu polisi dalam hal ini terus menyelidiki kelanjutan adanya dugaan tersebut. “Ini masih dilaksanakan. Sebabnya apa, itu nanti semua yang kami gali lagi.”
Namun demikian, kata Ari Dono, sejauh ini belum ada perkembangan signifikan mengenai penyelidikan itu. “Sekarang kami masih persiapan dan evaluasi.”
Sebelumnya, dalam keterangan resminya Presiden Joko Widodo menuding adanya aktor politik di balik gerakan ‘Bela Islam II’ yang melibatkan jutaan massa dalam aksi demonstrasi 411 pekan lalu.
Pendemo hanya menuntut keadilan negara Indonesia agar oknum penista agama dihukum. Pasalnya polisi dinilai tidak serius mengusut kasus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok apalagi menetapkannya tersangka.
Dalam pengamatan Jokowi, demo yang berlangsung kondusif dan menyejukkan hingga magrib itu harus ternodai lantaran menjelang bubaran aksi sempat terjadi kericuhan massa dengan aparat.
Laporan: Fadlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu