Jakarta, Aktual.com – Politisi muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah membawa petaka untuk bangsa Indonesia. Terlebih, Ahok telah melukai hati banyak umat muslim dengan menistakan Al-Quran surat Al-maidah 51.
“Dengan ucapan, sikap, dan kelakuannya, termasuk penistaannya terhadap Al-Quran telah menimbulkan reaksi kemarahan publik. Apa yang telah dilakukan Ahok telah mempertaruhkan keutuhan NKRI,” ujar Doli melalu keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Rabu (16/11).
Bahkan, pengaruhnya tidak saja mengancam terbelahnya bangsa Indonesia, namun juga telah merengsek ke perpecahan di dalam tubuh partai pendukung. Doli mencontohkan, beberapa petaka bagi partai pendukung berupa mundurnya Boy Sadikin dari PDI-P.
“Pernyataan penolakan oleh beberapa kader di PDIP, Hanura dan diikuti oleh pengurus serta kader-kader di Golkar seta Dewan Pembina DPP Partai Golkar pun ikut tergoyang.”
Belakangan ini, lanjutnya, Partai Golkar telah digoyang pasca Fadel Muhammad dipecat dari dewan Partai Golkar. “Pasca diberhentikannya Fadel Muhammad sebagai Sekretaris Dewan Pembina, Ketua Dewan Pembina, Aburizal Bakrie pun terkena teguran keras.”
Hal itu, kata Doli, menunjukkan bahwa elite Partai Golkar telah menganggap Ahok jauh lebih penting dibandingkan keutuhan partai dan mengabaikan tudingan masyarakat yang menyebut partai ini sebagai pendukung dan membenarkan penistaan agama.
Doli kembali mempertanyakan alasan Partai Golkar secara kelembagaan dengan mendukung Ahok. “Alih-alih keuntungan politik, saat ini malah dukungan itu membawa malapetaka buat Golkar.”
Doli melihat elite politik pendukung mantan Bupati Belitung itu hanya bermotif ekonomi sehingga mengabaikan resiko perpecahan partai. “Dilihat siapa saja yang berada di belakangnya Ahok, sepertinya lebih pada benefit bermotif ekonomi.”
Laporan: Musdianto
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu