Jakarta, Aktual.com — Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso dianggap menimbulkan kegaduhan ekonomi lantaran mengungkap kasus dugaan korupsi di PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II). Tudingan istana terhadap pria yang disapa Buwas itu dipatahkan oleh anggota Komisi III DPR dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Junimart Girsang.

Politikus PDIP itu menyebutkan, sebenarnya yang membuat kegaduhan karena penanganan kasus tersebut ialah Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino, bukan Budi Waseso.

“Pak Buwas sudah diganti, karena buat kegaduhan. Yang buat gaduh siapa? Yang diganti siapa? Kan jelas yang bikin gaduh itu kan yang namanya Lino, yang dia telepon kesana kemari, di depan teman-teman pers, searogan itu,” kata Junimart usai rapat dengan Kejaksaan Agung di gedung DPR, Senin (7/9).

Dia pun penasaran dengan latar belakang RJ Lino, lantaran melihat tindakan Dirut Pelindo yang dengan mudahnya mengaku dilindungi oleh penguasa di negeri ini. Maka dari itu, untuk bisa mengawasi tindakan RJ Lino yang dia anggap arogan, langkah yang diambil ialah membentuk Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II.

“Siapa dia? Kok dia segampang itu telepon menteri, kok dia segampang itu mengatakan ada pak Luhut Panjaitan, iya kan? Kok dia sebegitu gampangnya mengatakan JK? Siapa dia sebenarnya? Ini kita mau ungkap melalui Pansus. Kita kawal ini sampai tuntas,” kata dia.

Seperti diketahui, perotasian Buwas dari jabatan Kabareskrim Polri dikarenakan mengusut berbagai kasus korupsi besar yang salah satunya di Pelindo II. Karena pengusutan korupsi di tubuh Pelindo II, polisi berpangkat Komjen itu dianggap telah mengganggu stabilitas ekonomi.

Terlebih, kinerja Bareskrim dalam mengusut kasus Pelindo II terbilang cepat. Mereka pun telah melakukan penggeledahan di kantor Pelindo II beberapa waktu lalu, bahkan penyidik dari Dirtipideksus Polri juga turut menggeladah ruangan milik RJ Lino, selaku Direktur Utama.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu