Jakarta, Aktual.com — Wacana TNI Angkatan Udara yang ingin mengganti pesawat helikopter untuk VVIP dari jenis Super Puma ke pabrikan Italia jenis AW 101 Agusta, menuai kontroversi di masyarakat.

Helikopter yang diperuntukan bagi presiden, wakil presiden, hingga mengangkut tamu kenegaraan itu mengambil produk buatan luar negeri.

Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris berpendapat bahwa sudah semestinya ada peremajaan terhadap helikopter yang digunakan kepala negara.

“Saya menyadari perlu ada peremajaan helikopter baru karena yang digunakan presiden sudah sangat tua. Kalau penjelasan dari Angkatan Udara sudah 25 tahun. Jadi wajar kalau ada peremajaan armada untuk presiden,” kata Charles, di Komplek Parlemen, Senanyan, Selasa (24/11).

“Tinggal masalah tipe, akan dikembalikan lagi ke user. Tapi kalau bisa mengambil barang yang di produksi dalam negeri dan layak digunakan dari segi keamanan dan kenyamanan kenapa harus beli yang lain,” tambah dia.

Politikus PDI Perjuangan itu menyakini jika presiden tak mempersoalkan fasilitas interoir terkait keyamanan dan keamanan helikopter tersebut.

“Saya rasa presiden tidak mengetahui secara pasti dan detail spek helikopter tersebut. Tapi kalau beliau diberi perbandingan dengan harga yang lumayan jauh beda harganya dengan spek yang tidak terlampau jauh (namun) memberikan kenyamanan keamanan, saya yakin presiden akan memilih yang ekonomis dan buatan produksi dalam negeri.”

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang