Jakarta, Aktual.com – Puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Anti Korupsi menggelar aksi di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (6/5). Mereka menuntut agar pejabat dan politisi yang terlibat dalam kasus korupsi bansos Covid-19 segera diusut tuntas.
“Hingga saat ini kasus bansos Covid-19 belum juga diselesaikan oleh KPK,” ujar salah satu koordinator aksi Rangga di depan gedung KPK.
Pihaknya, kata Rangga akan terus mengawal kasus korupsi bansos Covid-19 ini sampai tuntas. Salah satunya ada informasi yang diperoleh ada sekitar 12 perusahaan yang mendapatkan proyek bansos dengan kode “Bina Lingkungan” yang diduga diinisiatori oleh Ace Hasan Syadzily (Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI) Fraksi Partai Golkar.
“Ace Hasan Syadzily pun diketahui terlibat dalam kasus korupsi bansos Covid-19. Sekaligus aktor intelektual dibalik kode Bina Lingkungan,” katanya.
Menurut Rangga, bansos yang seharusnya diberikan kepada masyarakat miskin, habis di korupsi oleh tikus-tikus berdasi demi memenuhi nafsu mereka.
“Dampak kasus korupsi bansos Covid-19 ini harus benar-benar diseriusi oleh KPK dalam proses penyelesaiannya. Penegakan hukum harus bener-benar ditegakan tanpa pandang bulu maupun jabatan dan partai politik,” tandas dia.
Pihaknya, dipastikan Rangga, akan terus mengawal dan mendorong KPK dalam proses penyelesaian kasus korupsi bansos ini sampai dengan penangkapan oknum-oknum yang masih bebas menghirup udara segar harus segera ditangkap.
Diketahui, dalam dokumen persidangan itu menyebutkan Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily diduga terseret kasus ini.
Politikus Partai Golkar ini ditengarai mendapat jatah pengadaan paket bahan pokok melalui PT Salakanagara Putranusa Mandiri, yang dia usulkan pada tahap ketujuh penggelontoran bantuan.
Ace mendapat jatah 25 ribu paket dengan harga Rp 270 ribu per paket. Perusahaan yang diduga terhubung dengan Ace ini ditengarai menerima jatah pengadaan dengan total senilai Rp 6,75 miliar.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu