Jakarta, Aktual.co — Politisi Muda dari PDI Perjuangan, Charles Honoris menilai hasil survei yang dilakukan oleh Poltracking yang menyimpulkan, Joko Widodo, Pramono Anung dan Ganjar Pranowo menjadi sosok yang paling direkomendasikan jadi pemimpin partai berlambang banteng moncong putih, jelas sebagai bentuk konspirasi memecah belah partai.
Sebab, hasil survei pimpinan Hanta Yudha ini mencoba menggiringan opini publik, supaya publik mendorong terjadinya regenerasi pada jajaran ketua umum di partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.
“Ini jelas konspirasi memecah belah partai. Ketua umum PDI Perjuangan sudah disepakati yaitu ibu Mega. pak Jokowi pun mengusulkan ibu Mega sebagai ketua umum pada Rakernas yang lalu,” kata Charles melalui keterangan tertulisnya kepada Aktual.co, di Jakarta, Rabu (25/3).
Menurut anggota DPR RI ini, dipilihnya kembali putri Bung Karno itu untuk memimpin partai pemenang pemilu 2014, bukan soal popularitas melainkani soal ideologis dan Megawati masih dipandang sebagai figur pemersatu partai.
Ia pun mengatakan bahwa survei yang dilakukan terbilang aneh. Sebab, parameter yang digunakan oleh lembaga survei tidak jelas.
“Saya mempersilahkan lembaga survey untuk mensurvei di ruangan kongres besok supaya clear dan tepat sasaran respondennya,” tantangnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang

















