Jakarta, Aktual.com – Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari, melihat banyaknya politisi yang pindah partai dan menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari partai lain akan memperburuk kinerja DPR RI.
“Saat ini kinerja DPR RI belum baik. Jika ditambah dengan banyaknya politisi yang pindah partai dan menjadi bacaleg dari partai lain, maka kinerja DPR RI akan lebih buruk,” kata Eva Kusuma Kusuma Sundari pada diskusi “Bacaleg: Lompat Partai, Banyak PAW, dan Gangguan Kinerja” di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (19/7).
Menurut Eva K Sundari, kinerja DPR RI sudah lama kurang baik meskipun tidak ada migrasi politisi. “Apalagi saat ini terjadi migrasi politisi ke partai politik lain, maka akan lebih buruk,” ucapnya.
Anggota Komisi XI DPR RI ini melihat, banyaknya anggota DPR RI yang pindah ke partai politik lainnya, maka sesuai dengan amanah UU Pemilu anggota DPR RI tersebut harus mundur dari keanggotaan di DPR RI dan dari partai politiknya. “Konsekuensinya dilakukan pergantian antarwaktu (PAW). Padahal proses PAW ini lama,” katanya.
Eva Sundari yang mencermati anatomi perpindahan politisi ke partai lain, sebagian besar pindah ke partai Nasdem. Eva mempertanyakan, ada daya tarik apa di Partai Nasdem, sehingga banyak politisi dari partai lain pindah ke partai tersebut. “Ini perlu dicermati lebih dalam,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada belasan politisi pindah partai dan menjadi bacaleg dari partai politik lainnya. Mereka antara lain, Okky Asokawati dari PPP menjadi bacaleg Partai Nasdem, Vena Melinda dari Partai Demokrat menjadi bacaleg Partai Nasdem, Krisna Mukti dari PKB menjadi bacaleg Partai Nasdem.
Kemudian, politisi dari Partai Hanura yakni, Arif Suditomo, Fauzih Amro, Rufinus H Hutauruk, Dossy Iskandar, dan Dadang Rusdina menjadi bacaleg Partai Nasdem. Syarifuddin Suding dari Partai Hanura menjadi bacaleg Partai Amanat Nasional (PAN) serta Siti Hediati Soeharto dari Partai Golkar menjadi bacaleh Partai Berkarya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: