Jakarta, Aktual.co —Meski pihak penyelengga acara ‘Splash After Class’ alias acara pesta bikini bagi anak SMA di Jakarta sudah membatalkan rencana kegiatannya, kecaman terus saja berdatangan.

Anggota DPR RI dari Fraksi PPP Reni Marlinawati salah satu yang menentang keras acara tersebut. Acara itu dianggapnya menonjolkan sikap hedonisme, pornografi dan asusila terhadap generasi muda. Bukan itu saja, dia juga berpendapat acara tersebut sangat provokatif dan tidak memberi nilai edukasi kepada generasi muda.

“Tindakan penyelenggara sangat tidak bertanggung jawab. Orang tua banting tulang untuk membiayai pendidikan agar anaknya menjadi anak yang baik, tapi dirusak oleh perilaku event organizer yang tidak bertanggungjawab,” ujar Anggota Komisi X itu, dalam siaran pers, Jumat (24/4).

Terhadap sekolah-sekolah yang namanya ikut tercantum di undangan acara tersebut juga dimintanya dilakukan klarifikasi.Untuk diketahui apakah sekolah-sekolah itu memang benar mendukung acara tersebut atau hanya dicatut saja namanya.

“Bila nama sekolah dicatut dengan tujuan komersil, saya mendorong pihak sekolah melakukan gugatan hukum terhadap penyelenggara acara tersebut,” ucap dia.

Aparat penegak hukum pun diminta Reni turun tangan selidiki penyelenggara acara yang dianggapnya menimbulkan keresahan di masyarakat dan berpotensi menimbulkan penyimpangan hukum.

Terakhir, dia berharap peristiwa ini menjadi bahan pemikiran seluruh stakeholder terkait dengan mindset anak didik dalam memaknai kelulusan. Pendidikan moral dan akhlak harus menjadi perhatian serius, khususnya dalam rencana perubahan kurikulum 2013.

Reni mengaku curigiga event serupa bisa digelar di berbagai kota di Indonesia, yang kebetulan tidak diekspose media. Karena itu peran serta guru, wali murid, masyarakat dan pemerintah harus betul-betul ditingkatkan. “Dalam mengawal masa pertumbuhan anak-anak kita. Masa depan Indonesia berada di pundak anak-anak kita,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh: