Bantul, Aktual.com – Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia terkait rencana pembinaan warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara asal Bantul yang dipulangkan dari Kalimantan Barat.
“Yang jelas kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti MUI, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dan tokoh masyarakat untuk pembinaannya (eks Gafatar),” kata Kapolres Bantul Dadiyo usai rapat koordinasi terkait Gafatar di Bantul, Jumat (22/1).
Menurut dia, pihaknya memang belum mengetahui pasti berapa jumlah warga Bantul eks Gafatar yang akan dipulangkan dari wilayah eksodusnya di Kalbar, karena di pulau seberang tersebut keberadaan mereka ditolak warga setempat.
Namun demikian, menurut dia, jika memang ada warga Bantul eks Gafatar tetap akan diterima di daerah asalnya, dengan diberikan pembinaan agar tidak melanjutkan kegiatan organisasi masyarakat itu serta kembali ke jalan yang benar.
“Mereka masyarakat kita yang juga perlu mendapat perhatian, kami berharap masyarakat bisa menerima mereka seperti sedia kala, sebab mereka sedang terkena musibah,” katanya.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi pemerintah terkait untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat kawasan asal eks anggota Gafatar yang dipulangkan tersebut agar bisa menerima di tengah-tengah mereka.
Sementara itu, mengenai perkembangan pemulangan eks Gafatar dari Kalimantan, pihaknya belum mengetahui pasti, namun sesuai informasi terakhir yang diterima, ketika sampai di Jawa, mereka akan ditampung di Asrama Haji Donohudan Boyolali.
“Terkait pemulangan ke Yogyakarta, memang info terakhir kami terima masih diangkut dengan kapal yang akan turun di Tanjung Mas Semarang dan ditampung di Pondok Haji Donohudan,” katanya.
Terkait dengan pemulangan ke kabupaten, Kapolres mengatakan, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Pemkab dan instansi terkait, apalagi pemerintah daerah juga tidak menyiapkan penjemputan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara