Kupang, Aktual.co — Kepolisian Resor (Polres) Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT)  dalam satu pekan terakhir mengamankan  5000 liter BBM berupa solar dan premium dari praktek bisnis gelap di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).

“Praktek penimbunan dan penyelundupan BBM  yang dilakukan sejumlah oknum di wilayah  Kabupaten  Belu dan  Malaka yang terjadi selama ini terus menjadi perhatian serius kami,” kata Kapolres Belu, AKBP Raja Sinambela  yang dihubungi dari Kupang, Jumat (14/11).

Menurutnya, BBM subsidi yang disiapkan pemerintah bagi masyarakat Kabupaten Belu dan Malaka harus dimanfaatkan  oleh masyarakat setempat sesuai  aturan yang berlaku.

Kata dia, kalau ada warga yang menyalahgunakan BBM bersubsidi pasti akan ditindak sesuai mekanisme aturan hukum yang berlaku,

Dia menjelaskan, 5000 liter  BBM bersubsidi yang diamankan di Markas Polres Belu saat ini merupakan barang bukti BBM penimbunan dan maupun penyelundupan  yang disita dari sejumlah pelaku tindak kejahatan BBM di wilayah itu. Saat ini masih dalam proses penyidikan oleh tim penyidik Reskrim Polres Belu.

“Siapapun dia termasuk anggota saya, kalau terbukti melakukan tindak kejahatan akan diproses hukum sesuai aturan hukum yang berlaku. Dimata hukum  tidak ada yang kebal hukum,” tandas Sinambela.

Dia berjanji akan  memperketat pengawasan dan pengamanan pelayanan BBM di semua SPBU yang ada di wilayah kerjanya. Jika selama ini  hanya dua anggota yang ditempatkan di setiap SPBU, maka kedepan akan menambah jumlah anggotanya guna menekan angka penyelewengan BBM subsidi.

“Kalau ada anggota saya yang main-main  dalam melaksanakan tugas di SPBU segera laporkan kepada saya, biar  saya langsung ambil  tindak tegas kepada anggota yang bersangkutan,” katanya.

Ke depan, dirinya meminta seluruh elemen masyarakat di wilayah kerjanya untuk membantu  mengawasi penggunaan BBM bersubsidi di wilayah  Belu dan Malaka.

Alasanya pihaknya mengalami keterbatasan personil untuk  mengawasi penggunaan BBM terutama kendaraan roda dua bertanki jumbo yang selama ini  berulang kali  keluar masuk SPBU untuk mengisi BBM di SPBU.

“BBM yang setiap hari  masuk SPBU sebenarnya cukup banyak, tapi  hanya dalam waktu dua jam saja sudah habis karena ulah sepeda motor tanki besar  tertentu yang kerjanya masuk keluar SPBU untuk isi BBM. Informasi ini kami sudah rekam, tinggal kami tingkatkan pengawasan dan penertiban di semua SPBU,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: