Jakarta, Aktual.co — Polresta, Dandim 1309/Manado, pemerintah kecamatan dan tokoh pemuda menjadi penengah perdamaian warga Titiwungen Utara Sario dan Bumi Beringin Wenang yang terlibat pertikaian.
“Kami minta warga di dua wilayah ini, jangan mudah terpancing agar tidak memicu terjadinya keributan yang lebih besar,” kata Kapolresta Manado, Kombes Pol Sunarto, kepada para tua-tua kampung, saat mengajak warga bicara, di Manado, Rabu (25/2).
Sunarto menduga, keributan tersebut dipicu oleh pihak ketiga yang memanfaatkan suasana kurang harmonis antara warga Titiwungen, Kapal Sandar serta Kuhun.
Menurut dia, dalam beberapa waktu ini, polisi sedang mengejar para pelaku yang menggunakan satu mobil avansa berwarna abu-abu dan 10 unit motor, yang membuat keonaran.
“Karena itu saya menyarankan warga untuk menghindari terjadinya masalah, untuk memasang portal di sekitar lingkungan mereka, mulai pukul 22.00 Wita ditutup dan dijaga, sehingga bisa menghindari oknum-oknum tak bertanggungjawab melakukan keonaran,” katanya.
Dandim 1309/Manado, Lektol Inf Dino Martino, mengingatkan memang masalah keamanan adalah hak dan kewenangan kepolisian dan mereka membantu sesuai dengan permintaan.
“Tetapi kamipun tidak ingin Manado menjadi tidak aman karena ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, sebab itu warga diharapkan untuk tenang dan jangan mudah emosi serta terpancing, damai-damai saja kita,” katanya.
Dino menegaskan, sesuai dengan permintaan dari Polresta Manado dan Pemerintah Manado, maka pihaknya ikut mengamankankan wilayah yang rawan dalam bentuk dukungan kepada polisi.
“Jalankan saran Kapolresta dan buat pos keamanan lingkungan sehingga memang nyata terlihat adanya kemauan dari warga Manado untuk mengamankan kota dari berbagai masalah karena tarkam.”
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu














