Anggota kepolisian mengikuti apel pasukan dalam rangka menjelang Libur panjang diakhir pekan di halaman Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (4/5). Kepolisian Polda Metro jaya menyiakan 6200 personil Untuk pengamanan libur panjang di hari peringatan Isra Miraj dan kenaikan Isa Al Masih serta pengamanan di lokasi rekreasi dan pengamanan lalu lintas. ANTARA FOTO/Reno Esnir/pd/16. *** Local Caption ***

Jakarta, Aktual.com —Petugas Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polres Kepulauan Seribu Jakarta Utara menyosialisasikan berbagai upaya dalam mengantisipasi organisasi radikal anti-Pancasila kepada masyarakat sekitar.

“Melalui sosialisasi ini diharapkan masyarakat memahami organisasi radikalisme dan faham anti-Pancasila,” kata Kapolres Kepulauan Seribu Ajun Komisaris Besar Polisi John Weynart Hutagalung di Jakarta, Jumat (6/5).

Weynart menuturkan tokoh masyarakat maupun pemuka agama dapat menjadi agen penyampai informasi kepada masyarakat berkaitan bahaya gerakan radikal.

Weynart menyampaikan program sosialisasi dan penyuluhan itu sebagai langkah tindak lanjut dari Program Quick Wins Polri khususnya program pertama soal “Penertiban dan Penegakan Hukum terhadap Organisasi Radikal dan Anti-Pancasila”.

Kegiatan penyuluhan disampaikan KBO Satuan Binmas Polres Kepulauan Seribu Inspektur Dua Polisi Tunari yang diikitu pengurus dan jamaah Mesjid Al Ikhsan Pulau Untung Jawa.

Ipda Polisi Tunari mengungkapkan langkah antisipasi Polri dan edukasi tentang faham radikal yang berkembang di Indonesia.

Sejauh ini, organisasi radikal telah berkembang pada beberapa daerah di Indonesia, bahkan beberapa simpatisan berangkat ke Suriah dan Irak guna menjadi anggota kelompok ISIS.

Selain itu, beberapa organisasi radikal mengatasnamakan agama telah berkembang di Indonesia seperti Gafatar, Ahmadiyah dan Lia Eden.

“Polri mengantisipasi gerakan radikal itu melalui langkah preventif, preemtif dan represif namun lebih fokus upaya preventif,” ujar Tunari.

Sementara itu, pimpinan Mesjid Al Ikhsan Pulau Untung Jawa Bahrum Mirin menyatakan kegiatan yang diadakan Polres Kepulauan Seribu itu memberikan pencerahan bagi generasi muda mengenali bahaya aliran kelompok yang tidak sejalan dengan agama dan Pancasila.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid