Terlihat para anggota TNI dan Kepolisian membantu ratusan warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) turun dari KRI Teluk Banten 516 di Dermaga Mako Kolinlamil, Jakarta, Rabu (27/1/2016). Sebanyak 712 warga eks Gafatar dipulangkan dari Pontianak ke Jakarta, untuk kemudian dikembalikan ke daerah masing-masing di Sumatra, Jawa Barat dan Banten.

Kulon Progo, Aktual.com – Kepolisian Resor Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap memfasilitasi dan menjemput empat eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara dari penampungan Youth Center Gelanggang Pemuda, Sleman, pekan depan.

Kapolres Kulon Progo AKBP Nanang Junaedi di Kulon Progo, Jumat (29/1), mengatakan setelah dilakukan penjemputan, eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) akan langsung dipulangkan ke tempat asal, yakni Dusun Wareng, Desa Donomulyo, Nanggulan.

“Eks-Gafatar dari Kulon Progo hanya empat orang atau satu keluarga. Mereka tidak dibawa ke tempat penampungan, tapi langsung diserahkan ke pihak keluarga. Namun demikian, mereka tetap akan kami jemput dari Youth Center,” kata Nanang.

Ia mengimbau kepada masyarakat di sekitar keluarga eks-anggota Gafatar menerima mereka dan segera diajak untuk aktivitas kemasyarakatan.

“Sejauh ini, masyarakat Nanggulan siap menerima keberadaan mereka, bila kembali ke lingkungan mereka. Kalau mereka menolak maka akan ada persoalan baru, seperti persoalan sosial,” kata Nanang.

Dia mengatakan Polres Kulon Progo tetap akan melakukan pemantauan dan pembinaan melalui pemerintah desa. Mereka akan diberikan pembinaan soal agama hingga masalah deradikalisasi.

“Kami melakukan pembinaan lewat perangkat desa. Hal utama yang kami pikirkan, yakni mereka diterima masyarakat dulu. Sehingga lebih mudah dalam pengawasan,” katanya.

Nanang mengatakan data eks-anggota Gafatar dari Kulon Progo masih dinamis yang artinya masih dapat bertambah karena Polda DIY masih terus dilakukan pendataan. Jumlah eks-anggota Gafatar dari Kalimantan Barat lewat Semarang (Jateng) telah tiba di DIY sebanyak 378 orang, dan empat di antaranya dari Kulon Progo.

Ia mengatakan data itu akan bertambah karena masih ada eks-anggota Gafatar yang kepulangannya lewat Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Emas (Semarang).

“Polda DIY masih melakukan identifikasi. Saat tiba di DIY, mereka tidak memiliki identitas. Pengurus eks-Gafatar juga masih dievakuasi untuk ditanyai soal siapa pengurusnya, siapa pengikut atau kader yang bergambung hingga keberadaan anggota Gafatar,” kata Nanang.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara