Sejumlah dukun pandita berdoa sebelum ritual labuh sesaji ke kawah Gunung Bromo pada upacara Yadnya Kasada di Pura Luhur Poten Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (1/8). Upacara Kasada di Gunung Bromo tersebut merupakan ritual warga suku Tengger dengan melarung hasil bumi atau ternak ke kawah Bromo sebagai wujud ungkapan rasa syukur kepada Sang Hyang Widi. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/pd/15

Jakarta, Aktual.com — Polres Tulungagung, Jawa Timur, telah mengerahkan 1.500 personel untuk menjaga keamanan ritual pengesahan anggota baru Perguruan Silat Setia Hati Teratai (PSHT) pada malam 1 Sura atau ‘Suran Agung’, Selasa (12/10) besok.

Kapolres Tulungagung AKBP Bhirawa Braja Paks mengatakan, personil yang akan menjaga yakni terdiri dari unsur TNI sebanyak 100, 110 dari Brimob, Satuan Dalmas Polda Jatim 100 dan jajaran polres samping masing-masing sebanyak 30 personel.

Pengamanan juga masih akan didukung dari jajaran Satpol PP dan Dinas Perhubungan untuk memastikan seluruh rute jalur yang dilalui peserta kegiatan ‘Suran Agung’ tertib dan lancar.

“Semua personel akan disebar di seluruh perbatasan guna melakukan penyekatan adanya penggembira yang ikut dalam pengesahan,” kata Kapolres, Sabtu (10/10).

Dalam kegiatan ‘Suran Agung’ tersebut, kata Bhirawa, sebanyak 401 anggota baru PSHT yang akan disahkan. Namun, dia tidak menampik kemungkinan jumlah peserta ‘Suran Agung’ jauh lebih banyak karena dimungkinkan warga PSHT lainnya yang sudah jadi anggota ikut datang ke lokasi ‘Suran Agung’ sebagai penggembira.

“Para penggembira tidak boleh ikut sampai ke lokasi pengesahan. Itu harga mati sebab para penggembira tidak ada kontribusi dalam kegiatan tersebut.”

Bhirawa mengingatkan bagi penggembira yang melakukan pelanggaran bakal ditindak tegas. Kendati mengedepankan pendekatan persuasif, toleransi, dan rekonsiliasi, pihak kepolisian secara khusus telah meminta jajaran pimpinan perguruan silat untuk menindak tegas anggota yang melanggar komitmen dan aturan yang disepakati.

“Jika pelanggaran yang dilakukan oleh para anggota tidak ingin diproses secara hukum, harus ada juga tindak lanjut dengan pemberian sanksi dari masing-masing perguruan silat guna memberikan efek jera,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu