Bekasi, Aktual.com – Polresta Bekasi Jawa Barat membuka posko antemortem untuk mengungkap identitas lima korban tewas dalam kebakaran PT Mandom Indonesia di Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Jumat (10/7) kemarin.

Kepala Sub Direktorat Kedokteran Polisi Polda Metro Jaya AKBP Wahyu mengatakan fisik korban tewas seluruhnya dalam kondisi gosong dan sulit dikenali.

“Sehingga perlu metode khusus untuk mengungkapnya, yakni dengan antemortem,” kata dia, di Cikarang, Minggu (11/7).

Menurut dia, posko tersebut sengaja dibuka untuk menghimpun data para korban tewas dari para keluarga yang kehilangan anggota keluarganya.

“Posko ini dibuka untuk membantu mencari data-data korban kebakaran melalui keluarganya,” katanya.

Pengumpulan data antemortem biasanya meliputi dua metode, yakni metode sederhana yang menyangkut visual, perhiasan, pakaian dan dokumentasi.

“Metode kedua adalah ilmiah yang menyangkut sidik jari, medis, serologi, odontologi, antropologi, biologi,” katanya.

Sidik jari bisa ditemukan pada surat pribadi semacam SIM, ijazah, maupun KTP, sementara untuk DNA bisa dicocokkan dari keluarga sekandung korban.

“DNA juga bisa dicocokkan lewat tanda lahir, biasanya dikenali secara detail oleh keluarga terdekat,” katanya.

Posko tersebut juga akan menghimpun data korban melalui pemeriksaan struktur gigi dari keluarga yang akan dicocokkan dengan gigi korban.

“Struktur gigi bisa didapatkan rekamnya dari dokter gigi yang merawat gigi korban,” katanya.

Identifikasi melalui gigi merupakan salah satu metode indentifikasi dasar namun hanya akan berhasil bila ada data lengkapnya.

Wahyu berharap posko yang resmi beroperasi di klinik Mapolresta Bekasi mulai Sabtu (11/7) itu dapat berjalan dengan baik dan jasad korban kebakaran PT Mandom dapat segera dikenali.

Artikel ini ditulis oleh: