Aksi Mengheningkan Cipta oleh Polresta Probolinggo di Perempatan Brak/foto: Istimewa
Aksi Mengheningkan Cipta oleh Polresta Probolinggo di Perempatan Brak/foto: Istimewa

Probolinggo, Aktual.com – Aksi mengheningkan cipta yang dilakukan di Perempatan Brak, Kota Probolinggo dilakukan oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Probolinggo Kota. Aksi tersebut sekaligus mengajak para pengendara yang sedang melintas di Perempatan Brak untuk melakukan Hening Cipta Indonesia selama 60 detik (satu menit). Hal ini bertujuan untuk mengingat dan mendoakan yang terbaik untuk para nakes, relawan, masyarakat dan semua yang telah mendahului kita. Sabtu (10/7).

Mengheningkan cipta selama satu menit ini dilakukan secara serentak tepat pukul 10.07 WIB, di kawasan Perempatan Brak. Petugas kepolisian dan para pengendara yang melintas, di berhentikan sejenak untuk bersama-sama melakukan hening cipta.

Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Raden Muhammad Jauhari, melalui Kasat Lantas, AKP Roni Faslah mengatakan bahwa kegiatan mengheningkan cipta ini dilakukan dengan berdiam diri, menundukkan kepala, merenung, berdoa, mengenang mereka yang telah gugur.

“Hening Cipta Indonesia ini dapat menumbuhkan kekuatan solidaritas bersama untuk bersinergi dan gotong royong dalam menghadapi pandemi Covid-19,” ujarnya.

Hening Cipta Indonesia juga diharapkan memberikan kesadaran tentang betapa pentingnya nikmat kesehatan, sehingga harus dijaga dengan baik.

“Tidak hanya anggota polisi, masyarakat kita ajak meluangkan waktu satu menit untuk mengingat dan mendoakan yang terbaik bagi para nakes, relawan, masyarakat dan semua yang telah mendahului kita,” tambahnya.

Imbauan Protokol Kesehatan oleh Polresta Probolinggo/foto:Istimewa
Imbauan Protokol Kesehatan oleh Polresta Probolinggo/foto:Istimewa

Harapan dari kegiatan mengheningkan cipta ini supaya petugas dan masyarakat khususnya warga Kota Probolinggo bisa lebih memahami dan bersinergi untuk menanggulangi Covid-19.

“Harapan kami, ini bisa menjadi pemahaman bersama antara petugas dan masyarakat, terutama membangun kekompakan dan kesadaran tentang betapa pentingnya sehat rohani dan jasmani,” tutup Roni.

Tidak hanya itu, di lokasi perempatan brak juga di buatkan keranda yang di dalamnya berisi mayat akibat Covid-19. Menggambarkan bahwa Covid-19 ini sangat berbahaya.

(Taufiq Hidayat)

Artikel ini ditulis oleh:

Nusantara Network