Menurut mantan Kapolres Jember, Jawa Timur itu, bahwa aksi judi sering mewarnai Pilkades dan ini dapat merusak kehidupan berdemokrasi tingkat desa.

Para pejudi, katanya, kadang menyebar uang kepada warga yang sering disebut serangan fajar agar calon yang diusung dapat menjadi kepala desa.

Pihaknya juga mengantisipasi pejudi yang menekan warga untuk mendukung calon tertentu, bila ada yang bertindak demikian, dipastikan diproses sesuai aturan.

“Bila perlu Kapolres atau Kapolsek tidur di rumah warga untuk memantau agar Pilkades di daerah ini berlangsung aman dan nyaman,” katanya.

Dia mengatakan berdasarkan pengalaman bahwa pejudi dengan berbagai upaya agar calon menang termasuk dengan cara mencari-cari kesalahan calon lain.

Untuk mengantisipasi pengamanan Pilkades, pihaknya mengerahkan sebanyak 500 petugas dan dibantu oleh aparat Brimob Polda Banten.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid