Jakarta, Aktual.com – Mabes Polri mengantisipasi terjadinya gejolak akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) saat ini. Sehingga perlu ada kajian mendalam guna mencegah potensi tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo tak menampik akan adanya ancaman gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) terkait pelemahan rupiah.
“Ya semua potensi pasti ada, dan potensi itu akan kita kaji. Kemungkinan (kerusuhan) bisa terjadi dan kita harus dalami dulu secara komperhensif,” ujar Dedi di kantornya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/9).
Menurut dia, kepolisian terus melakukan pengawasan serta mempelajari setiap potensi kerusuhan yang mengarah pada gangguan kamtibmas.
“Apa saja bagian-bagian yang rentan (bergejolak), bagian-bagian yang sangat membahayakan, kita pasti akan mengawasi secara progresif,” paparnya.
Jenderal bintang satu itu mengaku pihaknya telah memberikan pengarahan kepada seluruh jajaran Polda di Indonesia, guna mengantisipasi segala kemungkinan buruk terjadi jika dilihat dari kondisi perekonomian nasional terkini.
”Arahan ke polda-polda untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, sudah. Mungkin kalau misalnya impact dari fluktuasi nilai tukar ada kenaikan harga-harga tertentu itu kita antisipasi dengan seksama,” tutupnya menambahkan.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus mengalami tekanan. Bahkan pagi tadi sempat menembus Rp 15.000, namun sore ini rupiah kembali bercokol diangka Rp 14.922. Situasi ini rentan menjadi pemicu gejolak di masyarakat seperti krisis moneter yang terjadi pada 1998 silam.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan