Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti (tengah) didampingi Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Anton CH (kiri) dan Kapusdokkes Mabes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi (kanan) memberikan keterangan pers tentang perkembangan kasus teroris Sarinah di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/1). Polri menyatakan telah menangkap 12 orang yang terkait dengan serangan tersebut, termasuk penerima dana dari kelompok ISIS. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz/16.

Jakarta, Aktual.com — Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Agus Riyanto membantah, mutasi Kadiv Humas Polri Anton Charliyan dan Kapolda Yogyakarta Brigjen Erwin Triwanto karena terkait kasus kematian Siyono.

“Ada lima Kapolda yang dimutasi, dan itu mutasi biasa,” ujar Agus melalui pesan singkat, Jumat (15/4).

Dia mengklaim, mutasi ditubuh Polri biasa dilakukan dan hal itu merupakan lumrah. “Agar roda perputaran organisasi tetap berjalan, tidak ada stagnansi.”

Anton dimutasi menjadi Kapolda Sulawesi Selatan. Sementara posisinya di humas digantikan oleh Brigjen Boy Rafli Amar. Sementara Erwin dimutasi menjadi Kapolda Kalimantan Selatan.

Siyono merupakan terduga teroris asal Klaten yang meninggal karena adu fisik dengan Densus 88. Polri mengakui adanya pelanggaran prosedur karena saat itu Siyono tidak diborgol dan hanya didampingi satu petugas di mobil.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu