Jakarta, Aktual.com – Mabes Polri akan berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di Suriah terkait adanya informasi bantuan nyasar dari Indonesian Humanitarian Relief (IHR) untuk warga Aleppo, Suriah.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan hal ini dilakukan untuk mencari tahu soal kebenaran pengiriman bantuan tersebut yang berasal dari Indonesia.

“Dari info kita harus verifikasi. Apakah itu merupakan pengiriman dari Indonesia, kita akan bertanya dengan Kedubes disana. Info ini harus diverifikasi dan dinyatakan valid dulu,” ujar Martinus di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/12).

Lebih lanjut kata dia, saat ini pihaknya belum memperoleh data yang pasti terkait pengiriman bantuan tersebut bagi kelompok teror Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS).

Karena itu, proses verifikasi penting dilakukan sebelum penyelidikan atas dugaan tersebut.

“Enggak ujug-ujug kita lakukan upaya kepolisian dengan data yang belum valid. Kita lakukan validasi terlebih dahulu, verifikasi info itu, kemudian baru penyelidikan,” ucap Martinus.

Sebelumnya, bantuan logistik dari Indonesian Humanitarian Relief (IHR) untuk warga Aleppo, Suriah, sempat menghebohkan dunia maya. Sebab bantuan tersebut diduga tidak tersalurkan untuk warga sipil Aleppo.

Bantuan itu justru untuk mendukung logistik kelompok teroris Jaysh Al-Islam, anak cabang ISIS.

Dalam video Euronews yang beredar tampak salah satu bantuan yang turut “disita” para pemberontak berasal dari Indonesia.

Pada kardus tertera tulisan ‘Indonesian Humanitarian Relief’ (IHR) lembaga nonpemerintah yang didirikan dan dikelola oleh aktivis kemanusiaan, paralegal, dan tokoh masyarakat.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby