Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar memberikan keterangan kepada wartawan terkait kontak senjata yang diduga menewaskan teroris Santoso di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/7). Polri menyatakan masih terus melakukan identifikasi untuk memastikan dugaan tewasnya teroris Santoso dalam baku tembak pada Senin (18/7) saat Operasi Tinombala 2016 di Tambarana, Poso. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih mendalami keterkaitan antara penangkapan lima terduga teroris di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dengan kelompok yang melakukan pengeboman di Samarinda, Kalimantan Timur.

“Nanti kita tunggu hasil dari pemeriksaan paling tidak dalam 1×24 jam. Informasinya lima terduga teroris (yang ditangkap di Jakarta dan Bekasi) merupakan satu kelompok tetapi yang berkaitan langsung dengan kelompok Juhanda (di Samarinda), kami belum tahu,” katanya, Jumat (18/11).

Polri sendiri membenarkan pihaknya telah melakukan penangkapan terhadap lima orang terduga teroris di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada hari ini (Jumat, 18/11).

“Terkait masalah dugaan penangkapan teroris yang baru, bisa kami sampaikan adalah benar hari ini pada pukul 11.00 WIB, ada sejumlah penangkapan di beberapa tempat, di daerah Bekasi, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat dugaan keterlibatan lima orang ini masih didalami oleh penyidik,” kata Boy.

Menurutnya, penangkapan lima orang ini memang merupakan hasil penyelidikan yang telah berlangsung lama dari tim Densus 88.

“Sementara informasi yang kami terima dari Densus 88 pemeriksaan masih berjalan, inisialnya macam-macam ada WW, S, AU, R, dan D,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid