Jakarta, Aktual.com — Polisi dan TNI semakin mengintensifkan pengejaran kelompok radikal Mujahidin Indonesia Timur di Poso, Sulawesi Tengah, pasca kasus teror bom Thamrin.

“Saat ini (pengejaran) lebih diintensifkan,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/1).

Pasalnya jaringan teroris MIT diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris pelaku bom Thamrin. “Mereka (MIT) itu pro-ISIS,” ujarnya.

Selain itu, Anton menambahkan ada kekhawatiran Poso, Sulawesi Tengah yang menjadi markas MIT, bisa seperti Moro, Filiphina.

“Takutnya nanti Poso menjadi Moro kedua. Jangan sampai nanti Poso dijadikan wilayah perjuangan mereka,” katanya.

Saat ini, dalam operasi gabungan bernama Tinombala, kepolisian bersama TNI tengah memburu pimpinan MIT, yakni Santoso dan kelompoknya.

Tinombala merupakan operasi lanjutan dari Operasi Camar Maleo IV yang habis masa operasi pada Desember 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu