Jakarta, Aktual.com — Labotorium Forensik (Labfor) Mabes Polri tengah menelusuri organ tubuh Wayan Mirna Salihin 27 tahun, yang tewas usai menyeruput kopi es Vietnamens di Olivier Cafe, West Mal Grand Indonesia, Kamis (7/1) lalu.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan, hasil forensik Mirna bisa menyimpulkan ini pembunuhan berencana. Seiiring itu, pihaknya juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi termasuk dua kerabat Mirna yang bersamanya dilokasi.
“Nanti tinggal mencari apakah dia terbunuh atau dibunuh. Kalau ini merupakan pembunuhan melalui racun, nanti akan dicari tersangkanya,” kata dia di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, (12/1)
Pengusutan ini didalami lantaran salah satu dari enam gelas kopi di mana Mirna berada, positif terkontaminasi zat sianida yang merupakan racun hama. Bahkan salah satu pramusaji yang mencoba setetes dari es kopi Mirna, mengaku kebas pada lidah.
Anton menjelaskan, jika hasil final labfor menyebutkan Mirna tewas karena zat sianida, maka dipastikan ada pihak yang merencanakan pembunuhan itu. “Tapi belum bisa disimpulkan, motifnya apa, segala macam,” ujar dia.
Menurut Anton, bahwa zat sianida bisa didapatkan dengan mudah oleh siapa pun. “Sianida ini kan racun tikus, racun hama, ada di apotek. Memang harus berdasarkan surat dokter, tapi mudah didapatkan kaya petani mau ngusir hama. Baygon aja kan bisa,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu