“Mereka berlatih, beli senjata, bertukar informasi, bagian dari koneksi mereka dengan kelompok teror,” terang mantan Kabid Humas Polda Metro itu.

Kendati begitu, Martinus mengaku belum mengetahui secara detail alasan memilih Halmahera sebagai pusat pelatihan militer. Hal itu masih didalami termasuk akan mengecek langsung apakah tempat pelatihannya sudah ada atau baru sebatas wacana.

“Akan didalami kenapa merencanakan melakukan camp pelatihan di Halmahera. Apakah sudah ada atau belum, belum diketahui. Mereka ingin pindahkan camp di Poso ke Halmahera,” tuturnya.

Saat ini Densus 88 terus melakukan pengembangan. Sejumlah pihak termasuk keluarga para terduga teroris pun telah diperiksa untuk dimintai keterangan.

“Dari penangkapan kelompok ini juga didapati sejumlah barang bukti di antaranya beberapa dokumen, handphone dan uang dollar dan rupiah,” demikian Martin.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby