Anggota Brimob Polda Metro Jaya menjaga tempat kejadian perkara (TKP) penggerebekan dan penembakan terduga teroris di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/12). Dalam penggerebekan tersebut terjadi baku tembak antara tim Densus 88 dengan terduga teroris yang menewaskan tiga orang terduga teroris bernama Irwan, Oman aliasomen dan Helmy dan satu orang terduga teroris, Adam ditangkap. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Polisi memastikan terdapat enam bom rakitan yang ditemukan dalam penggerebekan empat terduga teroris di Tangerang Selatan, Banten pada Rabu (21/12). Tim penjinak bom menyimpulkan hal itu setelah mengurai semua benda yang diduga bom di lokasi penggerebekan tersebut.

“Kemarin di Tangerang itu jumlah bomnya ada enam, setelah didisposal semuanya dihitung ada enam,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto di Jakarta, Kamis (22/12).

Menurut dia, enam bom tersebut memiliki daya ledak rendah. Sementara materinya terdiri atas arang, belerang dan “black powder”. “Jenisnya bom tabung, ada yang memakai tabung gas tiga kilogram, kemudian yang pakai tabung gas kaleng dan ada yang berisi paku,” tambahnya.

Seperti diketahui pada Rabu (21/12), Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan empat terduga teroris di Tangsel, tiga orang diantaranya tewas setelah berupaya melawan petugas.

Awalnya, Densus menangkap terduga teroris bernama Adam di Jalan Raya Serpong. Kemudian tim berupaya mengamankan tiga rekan Adam yang berada di kontrakan di Kampung Curug, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Upaya petugas mengamankan rekan Adam yang bernama Omen, Helmi dan Irwan mendapat perlawanan dari ketiganya. Tim Densus terpaksa menembak ketiganya ketika salah satu dari mereka melempar bom. Ketiganya pun akhirnya tewas.

Dalam penggerebekan tersebut, petugas di lapangan menemukan tiga tas ransel yang berisi bom aktif. Kemudian, ada pipa paralon dan dua ransel berisi bahan perakit bom.

Dari hasil pemeriksaan terhadap Adam, diketahui bahwa keempatnya berencana melakukan aksi teror di Pos Polisi perempatan Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan. Sasarannya yakni polisi yang tengah berjaga di lokasi tersebut.

Kasus ini terkuak atas pengembangan dari penangkapan kelompok teroris pimpinan Muhammad Nur Solihin (MNS) di Bekasi, Jawa Barat.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid