Jakarta, Aktual.com — Bareskrim Polri menerbitkan surat imbauan untuk Polda dan Polres se-Indonesia untuk mengawasi fenomena kelangkaan bahan pangan di masyarakat, yang berdampak naiknya harga kebutuhan pokok.
“Kita berencana mengeluarkan perintah untuk para Kasatwil (Kepala Satuan Wilayah) untuk ikut mengawasi distribusi bahan pokok, tidak hanya daging sapi, tetapi juga komoditas lain,” ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Victor Edison Simanjuntak, Jumat (14/8).
Sebab, lanjut dia, kelangkaan bahan pokok dan penting bagi masyarakat, tak hanya terjadi di wilayah Jabodetabek, melainkan di seluruh Indonesia. Bareskrim minta Polisi di daerah memeriksa apakah benar kelangkaan sebuah komoditas sehingga menyebabkan gejolak harga, benar-benar terjadi lantaran stok yang berkurang.
“Jangan-jangan seperti yang kita ungkap dua hari lalu lagi. Harga daging di pasaran menjadi mahal karena sapi-sapi siap potong ditimbun sama pengusaha sapi. Begitu harganya mahal, baru sapi-sapi itu dilepas ke pasaran dengan harga tinggi. Permainan-permainan seperti ini jangan ada lagilah diusahakan,” kata Victor.
Bareskrim Mabes Polri, sebut Victor, tidak mau mendengar alasan Polisi-Polisi di daerah tidak berpengalaman menangani kejahatan sektor industri dan perdagangan ini. Dia menegaskan bahwa jajarannya siap melaksanakan ‘back up’ jika ada penyidik Polda atau Polres yang telah mengusut perkara tersebut.
Seperti diketahui, pada Rabu siang hingga tengah malam, penyidik Tipideksus Bareskrim Polri menggeledah dua peternakan penggemukan sapi di Tangerang. Di kedua tempat itu, Polisi menemukan 21.933 ekor sapi di mana 4.000an di antaranya siap potong. Polisi menduga pengusaha menimbun sapi siap potong hingga menyebabkan gejolak harga di pasaran.
Pemilik tempat peternakan dan penggemukan sapi berinisial BH, PH, dan SH. Mereka adalah pengusaha di sektor impor. Penyidik masih memeriksa mereka secara intensif dan belum menetapkan seorang pun sebagai tersangka.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu