“Tujuannya untuk memastikan Indonesia siap mengirimkan pasukan dan logistik untuk mendukung perdamaian dunia, baik menyangkut kesiapan fasilitas, sarana, prasarana, perlengkapan, senjata serta performa atau kemampuan,” ujarnya.
Menurut dia, pihaknya masih menunggu keputusan PBB yang akan memutuskan kepastian penempatan pasukan perdamaian Indonesia.
“Tentu ini merupakan kebanggaan bagi Indonesia, Polri dan bangsa Indonesia. Karena kontribusi yang diberikan adalah kontribusi pada perdamaian dunia, nanti mereka akan memberi laporan tentang masukan-masukan ke Indonesia kira-kira kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh PBB dalam misi,” kata mantan Wakapolda Lampung ini.
Krishna mengatakan kemungkinan ada tiga alternatif penempatan pasukan FPU yakni di Sudan Selatan dengan misinya UNMISS (United Nations Mission in South Sudan).
Pilihan kedua di Mali dengan misi UNISMA (United Nations in Mali) atau di Afrika Tengah. Nanti setelah mendapatkan kepastian penempatan, Indonesia akan dimintai persetujuan tentang keputusan PBB tersebut.
“Kalau Indonesia menerima, maka akan terjadi MoU antara pemerintah Indonesia dengan PBB dan Polri akan melaksanakan MoU itu atas keputusan politik pemerintah Indonesia,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara