Enam Titik Pintu Stadion Kanjuruhan
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Kabupaten Malang, Selasa. (Ist)

Jakarta, Aktual.com – Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkap, enam titik pintu Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur banyak menelan korban suporter Arema FC.

Atas hal itu, pihkanya melakukan penyitaan CCTV di enam titik pintu Stadion Kanjuruhan.

CCTV di enam titik pintu Stadion Kanjuruhan itu telah diperiksa oleh Tim Laboratorium Forensik Polri.

Hal itu dilakukan untuk mengungkap tragedi yang mengakibatkan ratusan pendukung Arema FC meninggal dunia.

CCTV di enam titik pintu Stadion Kanjuruhan tersebut adalah di pintu 3, 9, 10, 11,12, dan 13.

“Kenapa di enam titik ini? Karena dari hasil analisis sementara, di sinilah titik jatuhnya korban yang cukup banyak,” kata Dedi di Kabupaten Malang, Selasa (4/10).

Pihaknya, lanjut Dedi Prasetyo, perlu ketelitian dan kehati-hatian agar bisa menjadi alat bukti sebelum penyidik menetapkan tersangka atas tragedi Kanjuruhan itu.

Sejauh ini, kata dia, tim Inafis bekerja sama dengan labfor masih melakukan identifikasi terkait dengan mengatur masalah di TKP, baik di dalam maupun di luar.

“Ini akan didalami untuk nantinya menjadi bagian dari analisis dan pemeriksaan, yang perlu didalami oleh tim penyidik baik dari Bareskrim maupun Polda Jatim,” kata Irjen Pol Dedi.

Sementara, kata dia, pihak penyidik Badan Reserse Kriminal Polri dan Polda Jawa Timur telah memeriksa sebanyak 29 orang saksi terkait dengan tragedi Kanjuruhan.

“Saat ini penyidik sudah memeriksa saksi sebanyak 29 orang. Dengan perincian, 23 anggota Polri yang langsung bertugas saat pertandingan di Stadion Kanjuruhan, dan enam orang saksi, salah satunya kemarin dari panitia penyelenggara,” ujarnya.

Pemeriksaan terhadap panitia penyelenggara (panpel), kata dia, akan dilanjutkan sampai Rabu (5/10).

“Kami masih mengumpulkan beberapa alat bukti, seperti petunjuk, surat, dan keterangan saksi. Selanjutnya, nanti pada saatnya akan menetapkan tersangka,” katanya.

Untuk Propam dan Itsus, kata Dedi, telah melakukan pemeriksaan dan pendalaman terhadap 29 anggota Polri.

“Dari jumlah tersebut, di antaranya sembilan sudah dinonaktifkan. Ini masih terus didalami terkait dengan masalah kode etik dalam pelaksanaan tugas pengamanan di Stadion Kanjuruhan,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu