Jakarta, Aktual.com – Kejahatan yang menyasar nasabah perbankan semakin marak di seluruh dunia. Salah satu caranya adalah mencuri data nasabah lewat ponsel yang terinfeksi malware. Malware bisa mengambil data bahkan memodifikasi proses finansial di ponsel pintar, baik lewat SMS banking, mobile banking dan internet banking.
“Kemungkinan malware menyerang ponsel pintar bertambah besar di tanah air karena maraknya peredaran ponsel pintar Black Market, khususnya android. Hal ini terjadi karena beberapa tipe ponsel laris tidak masuk ke tanah air, terbentur oleh regulasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang dikeluarkan oleh Kementrian Perindustrian,” ujar Pakar keamanan cyber Pratama Persadha di Jakarta, Kamis (30/3).
Dirinya menilai banyaknya ponsel pintar 4G black market sebenarnya sangat membahayakan konsumen, meski dijual dengan harga relatif lebih murah. Terutama terkait keamanan pada operating sytemnya, khususnya android yang punya kemungkinan telah dimodifikasi pihak ketiga.
“Kita tahu bersama android ini sistem yang terbuka. Jadi siapapun sebenarnya bisa memodifikasi OS bawaan dengan berbagai macam tujuan. Bila ada malware yang disisipkan ini sangat berbahaya, karena jelas akan merugikan konsumen tanah air,” terangnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka