Jakarta, Aktual.com – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menyatakan elang flores (nizaetus floris) yang merupakan burung endemik Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, terancam punah akibat perburuan, kebakaran hutan, dan penebangan pohon.
“Elang flores di Gunung Rinjani tergolong burung yang terancam punah,” kata Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Dwi Pangestu di Mataram, Minggu.
Menurut dia, ancaman kepunahan tersebut didasarkan pada hasil observasi keberadaan elang flores di wilayah kerja Resor Sembalun, Seksi Pengelolaan Wilayah II Kabupaten Lombok Timur, dengan luas areal pengamatan 36,1 hektare (ha).
Kegiatan pemanatauan yang melibatkan lima anggota tim pelaksana dilakukan selama enam hari, yakni mulai 16-21 Juni 2017.
Dwi yang didampingi Pengendali Ekosistem Hutan Pertama BTNGR Kenny Apriliani menambahkan kegiatan pengamatan populasi didasarkan pada perjumpaan-perjumpaan secara langsung yang dilakukan pada lokasi-lokasi yang selama ini dijadikan “site monitoring”.
Adapun lokasi tersebut adalah wilayah Dendaun. Lokasi itu merupakan kawasan berbukit, di mana terdapat kawasan yang merupakan padang savana dan dikelilingi bukit dan hutan.
Selain itu, wilayah pemantauan Sajang. Lokasi itu juga merupakan wilayah padang savana yang berbatasan dengan hutan primer. Kondisi hutan tersebut masih asli, di mana banyak ditemui lembah-lembah di dalam hutannya.
Lokasi pemantauan terakhir adalah Mangku Sakti. Wilayah itu merupakan titik lokasi yang sering dijumpai elang flores pada saat bertengger.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby