Jakarta, Aktual.com – Mendekatnya partai berbasis massa Islam ke kubu pasangan nomer urut 2 Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat, disebut lembaga survei Populi Center hanya menjadi sarana simbolis bagi pasangan tersebut dalam meraih simpati publik yang berujung pada pemecahan suara umat Islam.
“Kalau bisa menggeser (suara umat Islam) ya bisa atau tidak. Dukungan PPP dan PKB lebih kepada simbolik, bahwa Ahok Djarot yang dianggap penista dan didukung partai sekuler bisa didukung partai Islam,” papar Direktur Populis Center Usep S Ahyar, di Jakarta, Rabu (28/3).
Usep memandang bahwa simbol Islam masih cukup berpengaruh terhadap suara pemilih di Jakarta. Hal ini juga mulai disadari oleh tim pemenangan Ahok-Djarot.
“Pemakaian simbol itu misalnya saat Ahok salaman dengan Raja Salman, lalu foto Djarot sekarang pakai peci,” ucapnya.
Usep juga melihat bahwa pradigma masyarakat Jakarta yang rasional. Ternyata masih tidak berlaku bila melawan isu keagamaan.
“Simbol agama, ternyata laku di Jakarta,” pungkasnya.
Laporan: Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid