Jakarta, Aktual.com-Maraknya praktek pornografi berbasis online menjadi perhatian serius bagi Menteri Sosial se ASEAN. Demikian dikatakan oleh Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawangsa usai menghadiri pertemuan yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (29/9).
“Internet, ‘online’ pornografi juga dibicarakan dalam perlindungan sosial bagaimana menurunkan kekerasan dan eksploitasi terhadap anak,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu dihadiri Menteri dari Kamboja, Malaysia, Myanmar, Brunei Darussalam dan Laos serta perwakilan menteri dari negara ASEAN lainnya membahas tentang tiga tema besar yaitu kesejahteraan sosial anak, lansia dan penyandang disabilitas.
Mensos mengatakan, masing-masing negara punya pengalaman yang bisa memberikan pengayaan, penguatan jejaring peningkatan kapasitas pekerja sosial.
Dia juga mengatakan, pekerja sosial menjadi bagian penting bagi upaya pemenuhan hak-hak dasar untuk perlindungan anak, lansia dan penyandang disabilitas.
“Negara-negara ASEAN menyadari akan menjadi negara yang jualan lansianya meningkat. Oleh karena itu negara-negara akan membangun pengalaman dan pertukaran dalam memberikan perlindungan pada lansia saat ini dan di masa mendatang,” tambah dia.
Begitu juga dengan perlindungan kepada penyandang disabilitas dan anak-anak.
“Ada kekhawatiran peran media hiburan dan perlindungan anak-anak di ASEAN. Kita akan bahas lebih lanjut,” ujar Khofifah.
Menurut dia, semua negara mempunyai komitmen yang sama dan juga tantangan yang hampir serupa yaitu terkait keterbatasan anggaran. Karena itu, masing-masing negara menyiapkan rencana aksi yang konkrit agar bisa melakukan kerja sama yang lebih efektif lagi ke depan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara