Jakarta, Aktual.com —  Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil meminta PT Pos Indonesia membuka lini usaha di jasa pengantaran logistik dari perdagangan daring atau “e-commerce”.

“Omset transaksi perdagangan daring di Indonesia yang pada 2016 dapat melebihi 20 miliar dolar AS harus dapat dimanfaatkan PT Pos,” kata Rudiantara di Jakarta, Jumat (16/10).

“PT Pos harus menentukan target posisi segmennya (positioning), agar mereka dapat peran signifikan secara bisnis dari ‘e-commerce’ ini,” ujarnya.

Rudiantara meyakini jasa logistik dari perdagangan daring ini bisa menjadi lini bisnis yang potensial untuk menggenjot pendapatan PT Pos. Hal itu juga didukung oleh kapasitas dan pengalaman PT Pos sekian lama di sektor pengantaran logistik.

“Ke depannya, PT Pos bisa menjadi bagian penting dari ekosistem ‘e-commerce’,” ujar dia.

Menurut Sofyan Djalil, perluasan bisnis ke perdagangan daring ini juga dapat menjadi terobosan dalam mereformasi ceruk bisnis pendapatan PT Pos.

Sofyan mengingatkan potensi bisnis pengantaran logistik perdagangan daring sangat besar. Jika PT Pos tidak sigap, bukan tidak mungkin pelaku usaha dari swasta bergerak lebih cepat dan akhirnya menguasai bisnis di jasa logistik itu.

“Nanti bisa saja perusahaan ‘e-commerce’ bikin logistik sendiri untuk mengantar. Mereka antar sendiri atau gunakan yang lain seperti Go-jek,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka