Manado, aktual.com – Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), mencatat adanya 34 gempa guguran dalam periode dari pukul 00.00 hingga 06.00 WITA pada pagi Senin (28/8).
“Sebanyak 34 gempa guguran tersebut memiliki amplitudo antara delapan hingga 35 milimeter selama 50-228 detik,” ungkap Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia P Tatipang, di Manado.
Pos PGA juga mencatat adanya satu kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 10 milimeter, S-P: 0 detik selama 20 detik, serta satu gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15 milimeter, S-P: 24 detik, dan durasi 78 detik.
Tak hanya itu, tremor menerus (microtremor) juga terekam dengan amplitudo antara 0,5 hingga 2,0 milimeter, dengan amplitudo dominan satu milimeter.
“Gempa guguran pada periode ini agak meningkat,” kata Yudia.
Sejak erupsi efusif pada awal Februari 2023, status Gunung Karangetang masih berada di level tiga siaga.
Secara visual, gunung dengan ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut tersebut masih terlihat jelas meskipun terkadang tertutup kabut. Namun, asap kawah tidak teramati.
Lava pijar masih terus mengalami guguran dari puncak kawah utama menuju Kali Batuawang dengan jarak sekitar 1.000 hingga 1.500 meter, dan juga menuju Kali Kahetang/Keting dengan jarak sekitar 1.000 hingga 1.750 meter. Suara longsoran lava terdengar dari lemah hingga kuat.
Selain itu, sinar api terlihat di kawah utama dan kawah kedua dengan ketinggian antara 10 hingga 25 meter.
“Kami berharap warga terus berhati-hati terhadap potensi awan panas guguran yang sewaktu-waktu bisa runtuh serta banjir material vulkanik,” demikian pernyataan Yudia P Tatipang.
Artikel ini ditulis oleh: