Jakarta, Aktual.co —Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan aparaturnya agar menjadi contoh baik aparatur negara maupun sebagai anggota masyarakat.

Terutama karena keberadaan kata ‘agama’ dalam Kementerian Agama, cenderung membuat masyarakat mempersepsikan aparatur Kemenag sebagai orang yang memahami agama karena tiap hari mengurusi soal agama.

“Sebagai contoh, bila sama-sama yang dicuri ayam, namun yang satu seorang preman dan yang satu orang yang dipersepsikan paham agama, maka kemarahan masyarakat pasti lebih kepada orang yang paham agama tesebut. Itu tidak akan pernah hilang di benak masyarakat dan itu realitasnya,” ucap Menag sebagaimana dilansir dalam laman resmi kemenag.go.id pada Minggu (10/5).

Kepada keluarga besar Kanwil Kemenag Lampung, pada Sabtu (9/5) itu, Menag mengingatkan bahwa publik akan marah, bila aparat Kemenag yang dipersepsikan mengerti atau paham agama malah melakukan kesalahan dan melanggar nilai-nilai agama.

Menag mengajak aparatur Kemenag mengemban misi suci ini seamanah mungkin. Salah satunya dengan menerapkan nilai budaya kerja dalam mewujudkan Kementerian Agama yang bersih, profesional, berprestasi. Sehingga pada gilirannya menjadi role model. “Mari kita wujudkan cita-cita ini bersama-sama dan pasti kita bisa,” kata Menag.

Menag menandaskan aparatur mutlak harus memahami masalah keragaman Indonesia. Apalagi keragaman di tengah kehidupan masyarakat adalah sunatullah yang mesti dijaga bersama. Sehingga tidak perlu bepretensi atau terobsesi guna menyeragamkannya.

Artikel ini ditulis oleh: