Manado, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Minahasa Utara, Sulawesi Utara, memperkirakan potensi peningkatan curah hujan masih memungkinkan.
“Memang perlu diwaspadai, apalagi kondisi suhu muka laut saat ini masih cenderung hangat sehingga potensi peningkatan curah hujan masih terjadi,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Minahasa Utara, Chandra Buana, SST di Manado, Selasa (14/2).
Ia mengatakan hampir sebagian besar wilayah Sulawesi Utara puncak musim hujan di bulan Januari, setelah itu akan terus berangsur menurun.
“Hanya saja perlu diwaspadai di tanggal-tanggal tertentu di bulan Februari karena berpotensi terjadi cuaca ekstrem seperti di bulan Januari. Namun, intensitasnya menurun di bulan Februari,” katanya.
Di bulan Maret, kata dia, masih masuk pada musim hujan, sementara musim kemarau di wilayah Sulawesi Utara normalnya jatuh pada bulan Mei, Juli dan Juli.
“Jadi kemungkinan di bulan Maret masih ada hujan karena terpantau saat ini untuk dinamika atmosfer masih dalam kondisi la nina lemah, tapi cenderung netral,” katanya menjelaskan.
Karena itu, dia mengimbau warga tetap waspada terhadap kondisi cuaca, dan tidak keluar rumah bila tidak dalam keadaan penting.
“Sampai Maret masih la nina lemah maka kemungkinan masih terjadi hujan,” ujarnya.
Upaya yang bisa dilakukan masyarakat adalah menjaga kebersihan lingkungan, karena salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya banjir atau genangan karena tersumbatnya jaringan drainase.
“Bila sampah di lingkungan kita sudah bersih, maka potensi terjadinya genangan air bisa diminimalisasi,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu