Proses Produksi Dodol Garut H Uyud
Proses Produksi Dodol Garut H Uyud

Jakarta, Aktual.com — Salah satu usaha pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi rakyat, adalah kebijakan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Guna mendukung program pemerintah, PT Bank Negara Indonesia (BNI) memberikan skema kredit/pembiayaan modal kerja dan atau investasi yang khusus diperuntukkan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) di bidang usaha produktif dan  layak (feasible), namun mempunyai keterbatasan dalam pemenuhan persyaratan yang ditetapkan Perbankan (belum bankable).

Kepala Kantor Cabang Utama BNI Garut, Syaiful Jamal mengatakan bahwa target penyaluran KUR Rp29 miliar pada 43 kecamatan di Garut bakal tercapai tahun ini. Pasalnya, hingga kuartal pertama, penyaluran KUR sudah tercapai 50,8 persen.

“Target saya tahun ini Rp29 miliar, kemungkinan akan ada revisi target di atas tersebut karena penyaluran kuartal pertama sudah mencapai 50,8 persen. Mudah-mudahan tahun kedua mencapai 100 persen,” ujar Syaiful Jamal di Garut ditulis Senin (18/4).

Lebih lanjut dikatakan dalam target Rp29 miliar setahun, KUR terbesar dari usaha kelontong, perdagangan yang masih mendominasi sekitar 40 persen.

“Sedangkan KUR untuk usaha dodol masih sekitar 15 persen,” tambahnya.

Dirinya mengakui, Garut masih menyimpan potensi KUR yang terbilang besar karena banyaknya usaha kerajinan khas Garut dan usaha dodol. Saat ini, BNI memiliki debitur KUR sekitar 200-an dengan nilai Rp31 miliar.

“Alhamdulillah, sampai saat ini khusus KUR, Non Performing Loan/kredit macet (NPL) nya nol persen karena kita tahu persis usahanya seperti apa,” jelasnya.

Pemimpin Kantor Cabang Utama BNI Garut Syaiful Jamal (kiri) menyerahkan cinderamata kepada H Uyud
Pemimpin Kantor Cabang Utama BNI Garut Syaiful Jamal (kiri) menyerahkan cinderamata kepada H Uyud

Salah satu debitur KUR BNI Cabang Garut adalah produsen dodol Garut H Uyud. Fasilitas KUR yang diberikan mencapai Rp500 juta. Dengan fasilitas KUR tersebut, dirinya bisa mendapatkan penghasilan Rp300 juta dalam sebulan.

“Kami dapat KUR dari BNI dengan nilai awal Rp500 juta, bunga 9 persen per tahun, tempo tiga tahun.  Sedangkan penghasilan dalam sebulan kurang lebih ada 30 ton dengan nilai sekitar Rp300 juta,” ujarnya

Ada yang lebih menarik dari usaha produksi dodol H Uyud. Dirinya memproduksi Dodol Garut namun sama sekali tidak dipasarkan ke Garut yang notabene terkenal dengan Dodolnya. H Uyud justru memasarkan dodolnya ke Jawa Tengah, Yogyakarta, Solo dan Magelang dengan merek yang bermacam-macam.

“Semua keluar Garut, tidak ada yang dipasarkan di Garut karena persaingan dodol banyak,” tambahnya.

Untuk diketahui, Dodol Garut merupakan salah satu komoditas yang telah mampu mengangkat citra Kabupaten Garut sebagai penghasil Dodol yang berkualitas tinggi dan beraneka ragam jenis Dodol yang diproduksi. Dodol Garut ini dikenal luas karena rasanya yang khas dan kelenturan yang berbeda dari produk yang sejenis dari daerah lain.

Komoditas ini mudah dikembangkan dengan memodifikasi bahan baku utamanya yaitu dengan memanfaatkan bahan lain buah waluh, kentang, kacang, pepaya, nenas, sirsak dan lain-lain. Dekranasda juga membantu pemasaran melalui pameran-pameran, perbaikan kualitas produk maupun perbaikan desain kemasan melalui pelatihan-pelatihan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka