Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co — Pembiayaan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri yang bunganya mencapai 22 persen dirasa membebani para TKI. Untuk itu, Deputi Penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), Agusdin Subiantoro menghimbau bank-bank BUMN turut andil dalam pembiayaan tersebut.
“Paling tidak suku bunga pinjaman bank BUMN bisa dipatok lebih rendah, 18 persen per tahun,” ujar Agus di Gedung Bank Indonesia (BI) Jakarta, Selasa (24/2).
Lebih lanjut dikatakan dia, saat ini baru Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang ikut andil dalam pembiayaan pengiriman TKI ke luar negeri. Penyebab bank pemerintah lainnya belum ikut andil, kata Agus, karena selama ini membiayai pinjaman TKI dinilai beresiko.
“Pembiayaan kredit tanpa agunan TKI bagi perbankan ini high risk, sehingga bunganya tinggi. Jadi belum banyak perbankan yang mau,” kata dia.
Padahal menurut Agus, potensi pembiayaan bagi TKI cukup besar. Dia menjelaskan, pada sekali pemberangkatan TKI setiap tahunnya ada sekitar 500 ribu orang, dan potensi sebesar Rp2,5 triliun.
“Misalkan rata-rata kirim uang minimal Rp2 juta per bulan, itu sudah Rp10 triliun lebih potensinya. Setahun bisa Rp120-144 triliun,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















