Jakarta, Aktual.co — Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto mengakui, pihaknya telat untuk melakukan regenerasi atlet-atlet muda. Setelah melihat prestasi tepok bulu di beberapa ajang internasional yang kurang memuaskan.
Padahal, masyarakat Indonesia berharap, ketika kepengurusan PP PBSI yang baru, di bawah pimpinan Gita Wirjayan, prestasi bulutangkis Tanah Air bisa kembali bersinar seperti dahulu. Tapi kenyataannya, bulutangkis Indonesia malah diambang keprihatinan.
Meski mengaku telat dalam regenerasi atlet muda, Achmad Budiharto mengklaim telah melakukan regenerasi atlet muda di pelatnas Cipayung, Jakarta.
“Tapi, kami telah melakukan regenerasi itu. Hanya saja untuk mencapai kejayaan bulu tangkis seperti dahulu butuh proses,” katanya di Jakarta, Kamis (26/3).
PBSI, lanjut Budiharto, telah mencoba meregenerasi atlet dengan memberikan tanggung jawab dalam pertandingan internasional yang membawa nama tim Indonesia seperti pada Piala Sudirman ataupun SEA Games kepada atlet-atlet muda.
“Pembinaan yang kami lakukan tidak hanya bertumpu pada pembinaan teknik dan fisik, tapi juga pembinaan mental untuk mencetak atlet-atlet berkarakter juara,” kata Budiharto.
Pernyataan Achmad Budiharto ini, terkait dengan evaluasi atlet Indonesia di beberapa internasional yang cukup bergengsi seperti All England, Swiss terbuka dan Jerman terbuka, yang bisa dikatakan pulang dengan tangan hampa.
Khusu di All England, Indonesia hanya mampu membawa satu medali. Itupun medali perak, dari pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yang kalah di partai final oleh pasangan Tiongkok.
Artikel ini ditulis oleh:

















