Simbolis Groundbreaking Apartement Amartha View (Foto: Aktual.com/ Muhammad Dasuki)
Simbolis Groundbreaking Apartement Amartha View (Foto: Aktual.com/ Muhammad Dasuki)

Semarang, Aktual.com — PT PP Properti Tbk mulai lansung tancap gas membangun apartement (hunian vertikal) dengan mengembangkan 7 tower secara bertahap di komplek Payon Amartha, Ngaliyan Semarang Barat. Konsep yang berbeda dari apartemen lain, lewat Amartha View sebagai anak perusahaan BUMN itu mengusung konsep avartement yang menargetkan penjualan Rp2 triliun dari tiga tahap proyek tersebut sampai 2026.

“Groundbreaking yang kami laksanakan secara serentak di tiga kota besar Indonesia, selain dua proyek di Serpong dan Surabaya. Ini bukti keseriusan kami dalam menyediakan produk berkualitas bagi konsumen,” terang Direktur Teknik dan Operasi PP Properti Galih Saksono saat Groundbreaking Apartemen Amartha View di lokasi Permata Puri setempat, Sabtu (5/12).

Ia menyebut tahap awal akan membangun 2 menara. Tower pertama memiliki 798 unit, dan tower kedua memiliki 800-an unit. Adapun rata-rata harga jual Rp13 juta/m2 yang dibangun di atas tanah seluas 8.800 meter per segi.

Piihaknya menegaskan apartement yang dibangun mengusung green building (bangunan hijau), sebagai founding satu-satunya perusahaan kontruksi mengedepankan ramah lingkungan dan ruang hijau. Sebab, dari total lahan di kawasan Permata Puri hampir 60 persen yang digunakan untuk ruang terbuka hijau bagi konsumen. Sedangkan, 40 persennya sisa total keseluruhan lahan telah dibangun rumah tapak kurang lebih 2.200 unit.

Galih menambahkan, apartement yang dibangun ini berbeda dengan apartement lain di seluruh Indonesia. Dengan konsep avartement, yakni mengusung perpaduan antara apartemen dan ruang hijau terbuka yang memberikan view bagus.

“Kita memberikan keuntungan yang tidak hanya nilai investasi saja, melainkan kesehatan dengan nuansa resort yang lebih didapat. Konsumen bisa menikmati pemandangan laut, gunung Ungaran. Serta dari arah barat bisa menikmati terbit matahari. Jadi, tidak usah di Bali. Cukup di Amartha View saja,” ujar dia.

Apartement yang dikembangkan 7 tower ini memiliki fasilitas yang tidak dimiliki perusahaan konstruksi lain. Seperti taman bermain anak-anak, ruang hijau terbuka taman, kolam renang, mini market, tempat loby terbuka, dan fasilitas lainnya.

Hal tersebutlah yang menjadi alasan pihaknya membangun apartement di wilayah pinggiran Semarang. Menurutnya, dari sisi nilai investasi dalam jangka waktu lima tahun dapat meningkat mencapai 50 persen. Hal itu diketahui dari survei minat di Semarang, Jawa Tengah.

“Dari survei market yang dilakukan, rumah tapak (leanded house) mulai ditinggalkan. Konsumen antusias mulai berpindah menuju apartement. Survei ini khusus di wilayah Semarang Barat saja. Tak jauh beda dengan proyek pengembang rumah tapak BSB dan Ciputra yang melirik daerah Semarang Barat,” paparnya.

Sebelum membangun, terobosan proyek apartement didesain sesuai keinginan survei konsumen. Yakni, konsep avartement dari branding baru perpaduan antara konsep hotel, resort dan apartement.

Rencananya, proyek proyek apartement yang dibangun dua menara memiliki kapasitas 1.589 unit akan selesai pada 2017.

“Mudah-mudahan akhir 2017 seluruh unit bisa terjual dan sudah dihuni konsumen,” pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan